Minggu, 02 Maret 2014

laporan 1 praktikum audio dan radio "penguat signal lemah"


LAPORAN 1
Pratikum Audio dan Radio
Penguat Signal Lemah



ALMA HENDRA
1206213






Pendidikan Teknik Elektronika
Jurusan teknik elektronika
Fakultas teknik
Universitas Negeri Padang
2014

A.    TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini di harapkan mahasiswa mampu
1.      Memahami konsep signal audio flow  pada peralatan audio.
2.      Mengetahui dan mempelajari penguatan pada sinyal lemah yang di lakukan oleh rangkaian dengan transistor da operasional amplifier.
3.      Mengetahu karakteristik npenguatan yang di lakukan transistor dan IC 741
4.      Mengetahui dan mempelajari cara resistansi output dan factor penguatan dari kofigurasi rangkaian penguat pada percobaan ini.

B.     ALAT ALAT
Power amplifier
Multimeter
IC  LM741 x1
R 100k x 2
AFG
Kabel – kabel
Elco 1 uF/50V x2
R 1K x1
Osiloscope
breadboard
Pot 100K x 1


C.     TEORI SINGKAT
Signal audio adalah signal yang bekerja pada range frekuensi 20 Hz sampai dengan 20KHz yang mampu di respon oleh alat pendengar manusia (telinga).signal audio analog yang mampu di dengar alat pendengar manusia ini dapat di olah melalui peralatan elektronik yang di kenal dengan peralatan audio amplifier .
Peralatan audio merupakan elektronik analog yang sampai saat ini masih di gunakan. sejak di temukan komponen elektronik penguat tabung hampa dan kemudia di temukan transistor dengan bahan semi konduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal listrik analog dan mampu melakukan penguat hingga ribuan kali penguat, hingga sekarang di temukan nya peralatan elektronik terintregasi (IC) yang dapat melakukan penguatan seperti tabunghampa dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Peralatan audio amplifier banyak di gunakan dalam kehidupan sehari hari seperti alat pemutar COMPCT DISK (CD) dan penguat suara, pengeras suara di masjid ,system tata suara panggung / band yang di kenal dengan sound system. Bahkan system audio broadcasting audio di studio radio dan televise. Peralatan audio dapat dikatagorikan menjadi beberapa bagian antra lain :


1.      Peralatan reprodusi audio yang berfungsi untuk menghasilkan sumber signal suara seperti CD player, tape player ,radiopenerima ,micropone ,synthesizer , audiosimulator dan lain lain.
2.      Peralatan preamplifier berfungsi sebagaipenguat awal yang akan memerkuatkan signal audio yang dihasil kan oleh peralatan reproduksisehingga level signal menjadi besaran tertentu.
3.      Peralatan filter berfungsi sebagi pengaturan nada yang akan bekerja melewatkana ataumemotong frekuensi tertentu dengan konsep LOW FILTER atau HIGH BAND FILTER
Peralatan penguat daya berfungsi sebagai penguat signal besar yang akan mengerakan pengeras suara ( loadspeaker ) dan merubah  besaran listrik menjadi besaran akustik yang dapat di dengar oleh telinga .kekuatan signal akustik yang akan didengar oleh telinga manusia tergantung dari besar diameter loudspeaker dan kekuatan daya dari sistem penguat daya.
Secara umum dan sederhana blok diagram audio dapat dilihat pada gambar berikut ini:




Gambar 1. Blok Rangkaian Audio Amplifier
Didalam jobsheet pertama ini kita akan coba mempraktekkan bagaimana penguat awal bekerja. Penguat awal atau biasa disebut dengan Pre-Amplifier (Pre-Amp) merupakan bagian dari sistem audio akan memperkuatkan signal yang dihasikan dari peralatan reproduksi audio. Signal yang dihasilkan  oleh peralatan reproduksi yang masih lemah akan diperkuatkan ke dalam besaran tertentu sehingga didalam perjalanan signal ke bagian berikutnya tidak terjadi banyak penurunan dan gangguan signal (nois). Penguat awal yang biasa dan banyak digunakan adalah penguat awal yang menggunakan IC operasional amplifier (OP-Amp) dikarenakan sistem ini lebih gampang didalam perakitan dan rendah terhadap gangguan signal (nois).
Penguat operasional (op-amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Op-Amp biasa terdapat di pasaran berupa rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Dalam bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 seperti pada gambar 2.




Gambar 2. Rangkaian dasar penguat operasional
IC 741 memiliki masukan tak membalik v+ (non-inverting), masukan membalik v- (inverting) dan keluaran vo. Jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak membalik (v+), maka isyarat keluaran akan “sefase”. Sebuah opamp biasanya memerlukan catu daya 15 V. Dalam menggambarkan rangkaian hubungan catu daya ini biasanya dihilangkan. Data keadaan ideal opamp dan kinerja IC 741 seperti terlihat pada tabel berikut:

Parameter
Data
Harga Ideal
Tegangan ofset masukan, Vio
2 mV

Arus ofset masukan, Iio
20 nA

Arus panjar masukan, IB
80 nA

Nisbah penolakan modus bersama (CMRR), p
90 dB

Pergeseran dari Iio
1nA/oC

Pergeseran dari Vio
25 uV/oC

Frekuensi penguatan-tunggal (unity-gain frekuency)
1 MHz

Bandwidth daya-penuh
10 kHz

Penguatan diferensial lingkar terbuka, A
105 dB

Hambatan keluaran lingkar terbuka, Ro
75Ω

Hambatan keluaran lingkar tertutup, Ri
2M




Penguat OP-Amp
Pada gambar 3 disajikan Op-Amp yang terangkai sebagai penguat inverting. Sinyal input diumpan ke input inverting (-) IP-Amp melalui R1, yang disebut elemen input. Tahanan R2 adalah elemen umpan balik. Dalam penguat inverting, tegangan output diberikan bersamaan:
Vo= - (R2/R1).V1
Penguat dari rangkaian diatas adalah:
Acl= Vo/Vi atau – (R2/R1)
D.     Langkah Kerja :
1.      Susun rangkaian op-amp DC seperti terlihat pada gambar 4. Gunakan sumber DC variabel sebagai catu daya untuk A741.                                                                                                                                        
                                                                                                              R1  = 1K 
                                                                  R2,3 = 100K
                                                                                            R4 = Pot 100K
                                                                                            C1,2 = 1uF

Gambar 4. Gambar percobaan penguatan sinyal dengan OP-Amp

2.      Berikan catu tegangan untuk rangkaian percobaan dengan catu tegangan 9 Volt DC.
3.      Hidupkan IC dengan menghubungkan dengan catu daya. Atur Potensio 100K pada posisi tengah. Ukur Tegangan keluaran (dengan multimeter) pada kaki-kaki Vo dan menunjukkan nilai sebesar : 4,6    V
(dalam keadaan Vi terbuka)


4.      Bagaimana polaritas keluaran dibandingkan dengan isyarat masukan ?
5.      Pasang AFG pada input dengan isyarat input 400 Hz. Atur keluaran sumber AC tersebut pada harga yang terendah (mendekati 0).
6.      Hubungkan osiloskop ke kaki-kaki Vo (Gunakan kapasitor (C2) 1 uF secara seri dengan Vo).
7.      Nyalakan pencatu daya AFG dan Osiloscope. Secara hati-hati atur besarnya isyarat masukan sinusoida sampai mencapai harga maksimum dimana isyarat keluaran tidak mengalami kecacatan  (distorsi). Besarnya tegangan puncak-ke-puncak keluaran uang terbaca di osiloskop adalah sebesar       1,8Vp-p.dan Vi= 60 mVp-p
VdB    = 10 log Vo/Vi
            = 10 log 1,8/0,06
            = 10 log 30
            = 10 * 1,447
            = 14,47
8.      Hitung besarnya penguatan tegangan dari penguat dengan menggunakan rumus yang ada, dan tentu penguatan dalam satuan dB (Desibel)
9.      Aturlah 3 keadaan sinyal input 1) sinyal input maksimum hingga tidak terjadi distorsi pada output (tampilan osciloscop); 2) sinyal minimum dan 3) sinyal tengah-tengah. Masukan ke table pengamatan.
Bentuk Sinyal
Harga Terendah
Harga Tengah
Harga Maksimum











10.    Kemudian aturlah Potensio R4 pada posisi seperti pada tabel pengamatan berikut:
Posisi
Potensio
Bentuk Signal
Harga Terendah
Harga Tengah
Harga Maksimum

Min


Vi=o,8 V
Vo=0 V


Tengah


Vi=60 mV
Vo=1,8 V


Max


Vi=0,7 V
Vo=3,8 V


E.     Analisa
1.      Analisis langkah 9
Posisi potensio:
Min:     VdB    = 10 log vo/vi
                        = 10 log 0/0,8
                        = 10 log 0
                        = 0 dB
Tengah :          VdB    = 10 log vo/vi
                                    = 10 log 1,8/0,06
                                    = 10 log 30
                                    = 10 * 1,447
= 14,47 dB
Max:    VdB    = 10 log vo/vi
                        = 10 log 3,8/0,7
                        = 10 log 5,428
                        = 10 * 0,735
                        = 7,35 dB


2.      analisa rangkaian praktek dengan sotware electronic simulator :



Vo : 5,7 V
Vp-p : 5,9 Vp-p
Vin = 10 mv x 1,8 = 18 mv
Penguatn dalam satuan dB ( decibel ) adalah :
=10 log Vo / Vi
=10 log 5,7 V / 18 mV
=10 log 5700 mV / 18 mV
=10 log 316,666
=10 x 2.50
=25 dB
3.      kesimpulan praktikum.
IC 741 merupakan IC yang digunakan unruk penguat operasional dalam sebuah rangkaian penguat siknal seperti prakrek kali ini.
Penguat operasional (op-amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran.
Rangkaian penguat diatas membuat gelombang output lebih besar dari gelombang input.

0 komentar:

Posting Komentar