LAPORAN
1
Pratikum
Audio dan Radio
Penguat
Signal Lemah
ALMA HENDRA
1206213
Pendidikan
Teknik Elektronika
Jurusan
teknik elektronika
Fakultas
teknik
Universitas
Negeri Padang
2014
A. TUJUAN
Setelah mengikuti
perkuliahan ini di harapkan mahasiswa mampu
1. Memahami
konsep signal audio flow pada peralatan
audio.
2. Mengetahui
dan mempelajari penguatan pada sinyal lemah yang di lakukan oleh rangkaian
dengan transistor da operasional amplifier.
3. Mengetahu
karakteristik npenguatan yang di lakukan transistor dan IC 741
4. Mengetahui
dan mempelajari cara resistansi output dan factor penguatan dari kofigurasi
rangkaian penguat pada percobaan ini.
B. ALAT
ALAT
Power amplifier
|
Multimeter
|
IC LM741 x1
|
R
100k x 2
|
AFG
|
Kabel – kabel
|
Elco 1 uF/50V x2
|
R
1K x1
|
Osiloscope
|
breadboard
|
Pot 100K x 1
|
C. TEORI SINGKAT
Signal audio adalah
signal yang bekerja pada range frekuensi 20 Hz sampai dengan 20KHz yang mampu
di respon oleh alat pendengar manusia (telinga).signal audio analog yang mampu
di dengar alat pendengar manusia ini dapat di olah melalui peralatan elektronik
yang di kenal dengan peralatan audio amplifier .
Peralatan audio
merupakan elektronik analog yang sampai saat ini masih di gunakan. sejak di
temukan komponen elektronik penguat tabung hampa dan kemudia di temukan transistor
dengan bahan semi konduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal listrik
analog dan mampu melakukan penguat hingga ribuan kali penguat, hingga sekarang
di temukan nya peralatan elektronik terintregasi (IC) yang dapat melakukan
penguatan seperti tabunghampa dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Peralatan audio
amplifier banyak di gunakan dalam kehidupan sehari hari seperti alat pemutar
COMPCT DISK (CD) dan penguat suara, pengeras suara di masjid ,system tata suara
panggung / band yang di kenal dengan sound system. Bahkan system audio
broadcasting audio di studio radio dan televise. Peralatan audio dapat
dikatagorikan menjadi beberapa bagian antra lain :
1. Peralatan
reprodusi audio yang berfungsi untuk menghasilkan sumber signal suara seperti
CD player, tape player ,radiopenerima ,micropone ,synthesizer , audiosimulator
dan lain lain.
2. Peralatan
preamplifier berfungsi sebagaipenguat awal yang akan memerkuatkan signal audio
yang dihasil kan oleh peralatan reproduksisehingga level signal menjadi besaran
tertentu.
3. Peralatan
filter berfungsi sebagi pengaturan nada yang akan bekerja melewatkana
ataumemotong frekuensi tertentu dengan konsep LOW FILTER atau HIGH BAND FILTER
Peralatan penguat daya berfungsi sebagai
penguat signal besar yang akan mengerakan pengeras suara ( loadspeaker ) dan
merubah besaran listrik menjadi besaran
akustik yang dapat di dengar oleh telinga .kekuatan signal akustik yang akan didengar oleh telinga
manusia tergantung dari besar diameter loudspeaker
dan kekuatan daya dari sistem penguat daya.
Secara umum dan
sederhana blok diagram audio dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar
1. Blok Rangkaian Audio Amplifier
Didalam jobsheet
pertama ini kita akan coba mempraktekkan bagaimana penguat awal bekerja.
Penguat awal atau biasa disebut dengan Pre-Amplifier (Pre-Amp) merupakan bagian
dari sistem audio akan memperkuatkan signal yang dihasikan dari peralatan
reproduksi audio. Signal yang dihasilkan oleh peralatan reproduksi yang masih lemah
akan diperkuatkan ke dalam besaran tertentu sehingga didalam perjalanan signal
ke bagian berikutnya tidak terjadi banyak penurunan dan gangguan signal (nois).
Penguat awal yang biasa dan banyak digunakan adalah penguat awal yang
menggunakan IC operasional amplifier (OP-Amp) dikarenakan sistem ini lebih
gampang didalam perakitan dan rendah terhadap gangguan signal (nois).
Penguat operasional
(op-amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu
keluaran. Op-Amp biasa terdapat di pasaran berupa rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Dalam bentuk
paket praktis IC seperti tipe 741 seperti pada gambar 2.
Gambar
2. Rangkaian dasar penguat operasional
IC 741 memiliki masukan
tak membalik v+ (non-inverting),
masukan membalik v- (inverting) dan
keluaran vo. Jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak membalik (v+),
maka isyarat keluaran akan “sefase”. Sebuah opamp biasanya memerlukan catu daya
15 V. Dalam menggambarkan rangkaian hubungan catu daya ini biasanya
dihilangkan. Data keadaan ideal opamp dan kinerja IC 741 seperti terlihat pada
tabel berikut:
Parameter
|
Data
|
Harga Ideal
|
Tegangan
ofset masukan, Vio
|
2
mV
|
|
Arus
ofset masukan, Iio
|
20
nA
|
|
Arus
panjar masukan, IB
|
80
nA
|
|
Nisbah
penolakan modus bersama (CMRR), p
|
90
dB
|
|
Pergeseran
dari Iio
|
1nA/oC
|
|
Pergeseran
dari Vio
|
25
uV/oC
|
|
Frekuensi
penguatan-tunggal (unity-gain frekuency)
|
1
MHz
|
|
Bandwidth
daya-penuh
|
10
kHz
|
|
Penguatan
diferensial lingkar terbuka, A
|
105
dB
|
|
Hambatan
keluaran lingkar terbuka, Ro
|
75Ω
|
|
Hambatan
keluaran lingkar tertutup, Ri
|
2M
|
Penguat OP-Amp
Pada gambar 3 disajikan Op-Amp yang terangkai
sebagai penguat inverting. Sinyal input diumpan ke input inverting (-) IP-Amp
melalui R1, yang disebut elemen input. Tahanan R2 adalah elemen umpan balik.
Dalam penguat inverting, tegangan output diberikan bersamaan:
Vo= - (R2/R1).V1
Penguat dari rangkaian diatas adalah:
Acl= Vo/Vi atau – (R2/R1)
D. Langkah
Kerja :
1. Susun
rangkaian op-amp DC seperti terlihat pada gambar 4. Gunakan sumber DC variabel
sebagai catu daya untuk A741.
R1 = 1K
R2,3
= 100K
R4
= Pot 100K
C1,2
= 1uF
Gambar
4. Gambar percobaan penguatan sinyal dengan OP-Amp
2. Berikan
catu tegangan untuk rangkaian percobaan dengan catu tegangan 9 Volt DC.
3. Hidupkan
IC dengan menghubungkan dengan catu daya. Atur Potensio 100K pada posisi
tengah. Ukur Tegangan keluaran (dengan multimeter) pada kaki-kaki Vo dan
menunjukkan nilai sebesar : 4,6 V
(dalam
keadaan Vi terbuka)
4. Bagaimana
polaritas keluaran dibandingkan dengan isyarat masukan ?
5. Pasang
AFG pada input dengan isyarat input 400 Hz. Atur keluaran sumber AC tersebut
pada harga yang terendah (mendekati 0).
6. Hubungkan
osiloskop ke kaki-kaki Vo (Gunakan kapasitor (C2) 1 uF secara seri dengan Vo).
7. Nyalakan
pencatu daya AFG dan Osiloscope. Secara hati-hati atur besarnya isyarat masukan
sinusoida sampai mencapai harga maksimum dimana isyarat keluaran tidak
mengalami kecacatan (distorsi). Besarnya
tegangan puncak-ke-puncak keluaran uang terbaca di osiloskop adalah sebesar 1,8Vp-p.dan Vi= 60 mVp-p
VdB = 10 log Vo/Vi
= 10 log 1,8/0,06
= 10 log 30
= 10 * 1,447
= 14,47
8. Hitung
besarnya penguatan tegangan dari penguat dengan menggunakan rumus yang ada, dan
tentu penguatan dalam satuan dB (Desibel)
9. Aturlah
3 keadaan sinyal input 1) sinyal input maksimum hingga tidak terjadi distorsi
pada output (tampilan osciloscop); 2) sinyal minimum dan 3) sinyal
tengah-tengah. Masukan ke table pengamatan.
Bentuk
Sinyal
|
||
Harga
Terendah
|
Harga
Tengah
|
Harga
Maksimum
|
|
|
|
10. Kemudian
aturlah Potensio R4 pada posisi seperti pada tabel pengamatan berikut:
Posisi
Potensio
|
Bentuk
Signal
|
||
Harga
Terendah
|
Harga
Tengah
|
Harga
Maksimum
|
|
Min
|
Vi=o,8 V
Vo=0 V
|
||
Tengah
|
Vi=60 mV
Vo=1,8 V
|
||
Max
|
Vi=0,7 V
Vo=3,8 V
|
E. Analisa
1. Analisis
langkah 9
Posisi
potensio:
Min: VdB =
10 log vo/vi
= 10 log 0/0,8
= 10 log 0
= 0 dB
Tengah : VdB =
10 log vo/vi
= 10 log 1,8/0,06
= 10 log 30
= 10 * 1,447
=
14,47 dB
Max: VdB =
10 log vo/vi
= 10 log 3,8/0,7
= 10 log 5,428
= 10 * 0,735
= 7,35
dB
2. analisa
rangkaian praktek dengan sotware electronic simulator :
Vo : 5,7 V
Vp-p
: 5,9 Vp-p
Vin = 10 mv
x 1,8 = 18 mv
Penguatn
dalam satuan dB ( decibel ) adalah :
=10 log Vo / Vi
=10 log 5,7 V / 18 mV
=10 log 5700 mV / 18 mV
=10 log 316,666
=10 x 2.50
=25 dB
3. kesimpulan
praktikum.
IC 741 merupakan IC
yang digunakan unruk penguat operasional dalam sebuah rangkaian penguat siknal
seperti prakrek kali ini.
Penguat operasional
(op-amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu
keluaran.
Rangkaian penguat
diatas membuat gelombang output lebih besar dari gelombang input.
0 komentar:
Posting Komentar